Efek Buruk Kelamaan Hidup Sendiri
Editing Post Oleh: Bojonegoro Post
Bojonegoro Post - Manusia tak bisa hidup sendiri, itu sudah sering kita baca di buku pelajaran ilmu sosial. Iya, manusia memang makhluk sosial yang membutuhkan orang lain sebagai teman di kehidupannya. Jika kebutuhan itu tidak dipenuhi, atau Anda hidup sendirian dalam jangka waktu lama, maka kesehatan fisik dan mental Anda bisa terganggu.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Psychological Science dan dilansir oleh laman news.health.com, terungkap bahwa manusia yang dalam kehidupannya lama menghabiskan waktu sendiri, tak bersosialisasi, maka akan memandang wajah boneka seperti layaknya manusia.
Mereka juga rentan mengalami masalah lain, yang tak dialami oleh orang yang terhubung dengan orang lain setiap harinya, seperti misalnya yang tercatat di bawah ini:
Sering sedih dan stres
Berdasarkan penelitian dari University of Chicago, semakin Anda merasa kesepian dan sendiri maka kemungkinan Anda mengalami sedih dan stres akan makin besar. Resiko depresi juga makin terbuka lebar. Hormon kortisol pada seseorang yang kesepian cenderung makin meningkat dan aktif. Ini adalah hormon pemicu stres dan depresi.
Malas mengurus diri
Sebuah studi menyebutkan jika resiko kematian disebabkan oleh penyakit jantung dapat meningkat apabila seseorang hidup sebatang kara. Ini disebabkan karena ia enggan mengurus diri dan kesehatannya. Namun jika ia memiliki orang lain atau mempunyai kegiatan interaksi dengan orang lain, maka kemungkinan kematian akan berkurang. Ini karena dukungan sosial akibat interaksi yang ia lakukan. Ia juga lebih mengurus kesehatannya jika berada dalam lingkungan sosial yang baik.
Daya tahan tubuh lemah
Daya tahan orang yang hidup menyendiri lebih lemah dari pada orang yang rajin bersosialisasi. Ini bahkan berlaku jika Anda rajin mengonsumsi berbagai vitamin dan vitamin C. Bagaimana bisa terjadi? Rahasianya ada di hormon endorfin atau dopamin yang keluar saat Anda merasa bahagia saat berkumpul dengan keluarga dan sahabat.